Mahasiswa Arsitektur Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menggelar agenda tahunan Archevent 2025, yang tahun ini mengangkat tema “Children and Architecture.” Berlokasi di Taman Budaya Jawa Tengah yang berlangsung sejak hari kamis 30 Oktober 2025 sampai Minggu 2 November 2025.
Archevent merupakan acara rutin yang diselenggarakan dengan tema berbeda setiap tahunnya. “Archevent adalah kegiatan tahunan terbesar kami,” ujar Amelia Arsa Mayuri (30/10), Project Advisor acara ini. “Tahun ini kami ingin berbicara tentang anak-anak, karena suara mereka jarang terdengar dalam perancangan ruang.” (30/10).
Ruang untuk Anak
Selain pameran karya dan kompetisi desain, acara ini juga menghadirkan workshop mural di SDN 6 Palur. Anak-anak diajak bermain dan berdiskusi tentang ruang favorit mereka di sekolah. “Kami tanya hal-hal sederhana, seperti ruang mana yang paling mereka suka. Dari situ muncul ide mural yang mereka gambar bersama,” jelas Amelia (30/10).
Pendekatan ini menunjukkan bahwa arsitektur tidak hanya tentang rancangan teknis, tapi juga tentang keterlibatan masyarakat — termasuk anak-anak — dalam membentuk ruangnya sendiri.
Pameran dan Instalasi
Pameran Archevent 2025 menampilkan berbagai instalasi bertema anak. Salah satu yang paling menarik adalah “Shack House,” bangunan kecil dari kardus dan terpal yang menggambarkan kehidupan anak-anak di ruang sempit tanpa jendela. Di dindingnya, terpajang gambar jendela buatan anak-anak sebagai simbol harapan sederhana.
“Rasanya menyentuh,” kata Amelia. “Hanya ruang kecil, tapi menyadarkan kita bahwa banyak anak tumbuh dalam keterbatasan seperti itu.” (30/10).
Pesan yang Ditinggalkan
Melalui pameran ini, mahasiswa belajar bahwa arsitektur tidak hanya tentang bentuk dan fungsi, tapi juga tentang empati. Setiap karya dan instalasi mengingatkan bahwa ruang yang baik adalah ruang yang mendengarkan penggunanya — termasuk suara kecil anak-anak.
Kalimat di akhir pameran merangkum pesan tersebut:
“Masa depan tidak seharusnya ditentukan oleh keterbatasan tempat mereka memulai kehidupan.” (30/10). Archevent 2025 pun menegaskan bahwa arsitektur yang baik bukan hanya membangun gedung, tetapi juga membangun kesadaran.
_Div
