Kepastian Dana Fakultas Penentu Keberjalanan Program Kerja

Terjadi hambatan dan perubahan alur regulasi pengadaan dana dari fakultas yang digunakan oleh HMP dan UKM untuk menjalankan program kerja.

Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FKIP UNS mendapatkan saluran dana fakultas dalam rangka menjalankan program kerjanya dimasa mendatang. Namun, tampaknya terjadi beberapa kendala dalam keberjalanannya. “Pihak fakultas sudah memberi validasi atau memberi lampu hijau untuk keberjalanan program kerja tersebut, tetapi saat pencairan dana nominal yang cair atau yang turun cenderung jauh dari estimasi kebutuhan dana.” ujar Akur selaku ketua HMP PPKn (29/3). UKM UPKD juga mengalami hal yang sama, pemotongan dana juga terjadi ketika UPKD melaksanakan salah satu prokernya. Sehingga jumlahnya berbeda dengan apa yang tercantum di Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

Wakil Dekan 3 Perencanaan, Kerjasama Bisnis dan Informasi menegaskan bahwa pihaknya hanya mengikuti aturan yang telah ada. Universitas memiliki Key Performance Indicators (KPI) atau Indikator Kinerja (IKU) yang sudah ditetapkan sebagai indikator keberhasilan kinerja. “Kalau sudah disetujui nominalnya nanti akan ada peraturan tentang tarif, tentang SPJ, tentang berkas, itu makanya di situ, jadi gitu paradigmanya,” jelas Trianto selaku Wakil Dekan 3 (5/4).

Selain itu, revisi dokumen pengajuan dana yang berulang menjadi juga penghambat lainnya. Setelah dokumen direvisi tidak ada kejelasan lebih lanjut lagi dari fakultas. “Terus lebih seringnya ke fakultas, karena fakultas pencairannya kan ada revisi-revisi terus, itu jadi terhambat untuk pencairan dananya,” papar Brian selaku ketua UKM UPKD (28/3).

Pihak fakultas menganggap kualitas dokumen menjadi salah satu indikator keterlambatan pencairan dana. Keterlambatan atau pemotongan dana dari fakultas terjadi akibat adanya pemalsuan dokumen dan ketidaklengkapan isi SPJ. “Sing suwe itu gak do mau ikuti aturan, dokumennya tidak bagus gitu lho, Sebenarnya kalau dia jujur pasti mudah,” tegas Trianto (5/4). Wakil dekan 3 menyatakan jika peserta suatu acara tidak masuk dalam dana fakultas. “Itu peserta suruh bayar, adakan desain berbayar, uangnya kalian ambil. Gitu, fakultas bantu narasumber sama konsumsi,” jelas Trianto (5/4).

HMP dan UKM kerap mencari sumber dana lain untuk membiayai pelaksanaan program kerjanya. Beberapa sumber dana lain yang dimaksud diantaranya adalah dengan mencari sponsor, mengembangkan dana usaha atau danusan, dan menggunakan dana dari kas. Cara tersebut tidak dapat digunakan setiap saat, karena kegiatan dengan lingkup kecil akan susah dicarikan sponsor. “Telat mengajukan terus udah mendekati prokernya itu, kita talangi pakai uang kas sendiri tapi cairnya dari fakultas harusnya sudah tertera di SPJ dan LPJ tapi dipotong gitu,” papar Brian (28/3). 

Pada periode 2024 ini alur pengadaan dana fakultas untuk HMP akan berubah. HMP tidak akan mengajukan ke fakultas tetapi akan diajukan ke prodi, lalu pada pencairannya juga akan melalui prodi. Pengajuan dilakukan langsung ke prodi, kemudian prodi akan menginput data ke fakultas. “Kalau HMP silahkan ke prodi, nanti prodi yang akan memasukkan di sistem,” jelas Trianto (5/4). Kaprodi atau admin prodi nantinya akan memasukkan di sistem keuangan fakultas (SIREVA). Jika telah disetujui tinggal memantau dan meminta kepastian waktu pencairan. Tetapi pengajuan dana berdasarkan beberapa kriteria, apa saja yang dapat dibiayai fakultas adalah narasumber, backdrop, konsumsi panitia dan narasumber saja.

Dari UKM dan HMP berharap bahwa kedepannya proses pencairan dapat berlangsung lebih cepat, ketika terjadi revisi dapat ditanggapi lebih cepat dan lebih konsisten dalam pembagian dana. Meninjau adanya beberapa acara yang sama di setiap HMP tetapi pembagian dananya berbeda-beda. Pihak fakultas akan menerima jika mendapat keluhan secara langsung. “Kita sebenarnya terbuka ya, kita belum punya saluran khusus ya untuk keluhan.” ungkap Trianto (5/4). HMP dan UKM tidak boleh hanya bergantung pada dana dari fakultas. Sehingga HMP dan UKM harus kreatif dan inovatif dalam mengadakan event, kreatif mengadakan kegiatan dengan banyak peminat.

_Renggani

_Anya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *