Transformasi Desa Karang Melalui Literasi Film dan Kreator Konten

Kegiatan Training of Trainers Sahabat Sensor Mandiri di Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dilakukan pada Selasa, 25 Juni 2024 yang berisi penyampaian mengenai ilmu pentingnya Desa Sensor Mandiri, ilmu mebuat konten yang baik dan benar, serta ilmu perfilman.

     Para pemateri yang datang dalam kegiatan ini adalah LSF Indonesia, Annisa Hertami selaku penulis dan artis yang sudah membitangi berbagai film. Ada juga Dirmawan Hatta selaku sutradara, produser, dan penulis film. Acara ini dihadiri oleh berbagai golongan masyarakat mulai dari pendidik, ibu-ibu PKK, Kofika (Komunitas Film Karang), karangtaruna, perangkat desa, mahasiswa ISI selaku penyelengara acara Desa Sensor Mandiri, dan sebagainya. Program ini merupakan ide dari mahasiswa MBKM ISI Surakarta pada 2021 yang dilanjutkan oleh adik tingkat dibawahnya karena program ini merupakan prospek jangka panjang hingga 2026.

    Sebagai pengantar materi Mukayat Al Amin, Sekretaris Komisi III LSF RI menambahkan bahwa Desa Sensor Mandiri bekerja sama dengan LSF dalam memberikan literasi film yang baik. Sosialisasi sensor mandiri penting untuk mengajak masyarakat bijak dalam menonton film, terutama bagi generasi muda. “Kami mengajak masyarakat untuk bijak dalam menonton film,” kata Mukayat. Ia juga menjelaskan berbagai program LSF seperti LSF Goes to Campus dan LSF Goes to School, yang bertujuan untuk mendidik masyarakat dalam memilah dan memilih tontonan sesuai kategori usia.

     Selanjutnya, ada Annisa Hertami yang menyampaikan materi mengenai cara menjadi kreator konten yang baik dan benar. Ia menyatakan kegembiraannya dengan suasana desa dan semangat masyarakat yang antusias untuk belajar dan mengembangkan destinasi wisata. Menurut Annisa, dukungan dari instansi pemerintah setempat sangat penting. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk kesuksesan acara ini. “Bukan lagi berkompetisi, tapi bagaimana bisa berkolaborasi bersama,” ujarnya.

    Dengan adanya program-program ini Desa Karang diharapkan dapat menjadi desa wisata yang berbeda, dengan masyarakat yang sadar dan bijak dalam menggunakan media sosial dan memilih tontonan yang sesuai. Selain itu, adanya Kofika bisa terus berjalan memajukan desanya. Jika bisa, potensi-potensi desa dikeluarkan dari tangan mereka sendiri untuk mereka sendiri tanpa campur tangan MBKM mungkin harus tetap berjalan mandiri dan konsisten karena hanya sebagai pendatang yang bisa membantu.

_Aurellia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *