Rabu (7/2/2024), Mahasiswa UNS melakukan pembacaan Surat Pernyataan Sebelas Maret (Super Semar) sebagai bentuk pernyataan sikap terhadap keadaan demokrasi Indonesia di depan Gedung Rektorat Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tuntutan yang disampaikan adalah mendesak UNS sebagai Kampus Benteng Pancasila harus berani untuk mengambil sikap untuk menegakkan demokrasi serta nilai-nilai Pancasila, tuntutan ini juga menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo dan beberapa pejabat pemerintahan yang mengampanyekan salah satu paslon disaat Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI dan Polri dipaksa untuk netral dalam Pemilu 2024. Selain itu mereka menyayangkan terkait adanya aksi partisan yang dilakukan oleh beberapa oknum mahasiswa sehingga banyak orang yang mengecap kampus dan guru besar yang bersuara dan menyatakan sikap dianggap sebagai partisan.
Pembacaan Super Semar ini dilakukan di depan gedung rektorat sekitar pukul 11.30 WIB dan dihadiri kurang lebih 50 mahasiswa. Sebelum aksi ini dilakukan, dari pihak BEM UNS telah menyebar pamflet di akun media sosial resmi milik BEM UNS dan juga mengirimkannya ke Civitas Akademika UNS. “Kemarin kita sudah menyebar pamflet tidak hanya kepada mahasiswa, tapi kita mengundang Civitas Akademika UNS. Saya sudah mengirimkan pamflet tersebut dan isi poin tuntutan ke Dewan Profesor, beberapa pimpinan, dan beberapa Dosen. Namun ternyata mereka masih belum berani untuk menemani rekan mahasiswa dan juga untuk menyuarakan bersama-sama,” ucap Agung, Presbem UNS 2024 (07/02).
Maklumat Super Semar dibacakan dibuat oleh BEM UNS dan didiskusikan dengan beberapa dosen. “Untuk poin tuntutannya, kami dari mahasiswa membuat sendiri namun kita juga melakukan konsultasi ke beberapa Dosen,” ucap Agung. Dia juga mengatakan bahwa sebenarnya pihak kampus sudah membuat Surat Pernyataan Sikap yang berisi tiga poin dan telah ditandatangani oleh petinggi kampus tetapi belum dibagikan secara terbuka. “Setahu saya UNS itu sudah ada pernyataan sikap, namun itu belum berani dikeluarkan isinya, tiga pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Rektor, Senat Akademik, dan juga Dewan Profesor,” tambahnya.
Terakhir Agung berharap dengan adanya pernyataan sikap yang dilakukan pada hari ini dapat memantik perlawanan seluruh kalangan yang berada di Solo Raya karena hingga saat ini daerah Solo Raya masih terkondisikan serta banyak aksi partisan yang dilakukan oleh beberapa pihak.
_Rahma
_Dyah