Surakarta – Setelah persiapan panjang selama tiga bulan, Kelompok Teater PERON FKIP Universitas Sebelas Maret kembali menggelar pentas produksi tahunannya yang ke-79. Tahun ini, pentas tersebut mengusung judul “AERION”, sebuah lakon yang sarat makna dan penuh visual magis, disutradarai oleh Bagus Harry. Pertunjukan ini digelar pada Kamis, 16 Oktober 2025, di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta.
Berbeda dari pentas produksi tahun sebelumnya, ‘AERION’ menghadirkan cerita bernuansa zaman kuno, jauh dari peradaban modern. Di balik kemegahan artistik dan kekuatan dramatiknya, naskah ini memuat pesan sosial yang tajam, kritik terhadap kekuasaan yang cenderung menindas rakyat dengan kebijakan yang dibungkus rapi dalam kata-kata ‘kebijakan’ dan ‘peraturan’. Kisah ini mencerminkan bagaimana penguasa selalu mencari cara untuk tetap menang, sementara rakyat kecil menjadi korban sistem yang mereka ciptakan sendiri.
Menurut Tia, selaku panitia penyelenggara, pentas produksi ke-79 ini menjadi puncak dari kerja keras seluruh anggota PERON selama berbulan-bulan. “Kami mempersiapkan semuanya secara matang mulai dari pembacaan naskah, latihan rutin, hingga penggarapan properti dan tata cahaya. Tujuannya agar pesan dari AERION bisa tersampaikan dengan maksimal kepada penonton,” ujarnya (16/10).
Sementara itu, Sayed, salah satu aktor yang memerankan tokoh utama dalam pementasan tersebut, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari karya ini. “Peran saya menantang, saya perlu latihan dengan waktu yang tidak singkat, banyak juga masukkan dari sutradara,” tuturnya (16/10).
Pementasan yang dimulai pukul 20.00 WIB itu berhasil menarik perhatian ratusan penonton, baik dari kalangan mahasiswa, alumni, seniman lokal, maupun masyarakat umum. Suasana teater terasa hidup ketika sorotan cahaya dan musik pengiring berpadu menggambarkan dinamika konflik batin para tokohnya. Salah satu penonton, Chelvica, mengungkapkan kekagumannya terhadap pementasan ini. “AERION benar-benar menghipnotis. Dari dialog, gestur, sampai tata panggungnya, semua terasa menyatu. Saya bisa merasakan emosi yang ingin disampaikan,” katanya dengan antusias (16/10).
Melalui pentas ini, PERON FKIP UNS kembali membuktikan konsistensinya sebagai salah satu komunitas teater kampus yang produktif dan berpengaruh di Universitas Sebelas Maret. Sayed menambahkan harapan mendalam untuk pentas tahun selanjutnya. “Saya berharap, semoga pentas selanjutnya bisa semakin maksimal dan banyak penonton yang tertarik melihat pentas kami,” jelasnya (16/10). Selain menjadi ruang apresiasi seni, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi di bidang teater dan manajemen produksi.
_Cey
