Judul: A Quiet Place: Day One
Tahun: 2024
Durasi: 96 menit
Penulis Naskah: Scott Beck, Bryan Woods, dan John Krasinski
Produser: Michael Bay, Andrew Form, Brad Fuller
Sutradara: Michael Sarnoski
Penulis Original: Scott Beck, Bryan Woods, dan John Krasinski
“A Quiet Place: Day One” merupakan film horor fiksi ilmiah yang merupakan prekuel dari dua film sebelumnya “A Quiet Place” (2018) dan “A Quiet Place II” (2021). Film ini disutradarai oleh Michael Sarnoski dan diproduksi oleh John Krasinski, yang juga menciptakan ide untuk dunia pasca-apokaliptik yang sangat unik ini. Film ini sekali lagi mengeksplorasi dunia di mana kebisingan sekecil apapun dapat menimbulkan ancaman mematikan.
Film ini berlatar hari pertama makhluk asing dengan pendengaran super sensitif tiba di Bumi dan mulai memburu manusia. Inilah awal dari kekacauan global yang membuat dunia terdiam, karena suara apa pun bisa berujung pada kematian. Berbeda dengan dua film sebelumnya yang berfokus pada upaya keluarga Abbott untuk bertahan hidup, “A Quiet Place: Day One” membawa penonton kembali ke hari pertama invasi, menunjukkan teror dan kekacauan awal ketika dunia mulai runtuh.
Secara narasi, film ini memberikan latar belakang rinci tentang bagaimana makhluk-makhluk ini tiba di Bumi dan bagaimana manusia pertama kali merespons ancaman ini. Pemirsa akan melihat perspektif berbeda dari karakter baru, menunjukkan bagaimana orang-orang berbeda di lokasi berbeda mencoba bertahan ketika menghadapi ancaman ini untuk pertama kalinya. Keberagaman perspektif ini memberikan momentum narasi yang lebih luas dan memperkaya kisah dunia “A Quiet Place.”
Salah satu aspek yang paling mencolok dari “A Quiet Place: Day One” adalah suasana horornya yang mencekam. Seperti pada film-film sebelumnya, penggunaan suara (atau ketiadaan suara) memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan ketegangan. Setiap suara, entah itu langkah kaki, bisikan, atau bahkan helaan napas, mempunyai akibat yang mematikan dan terus menghantui penonton sepanjang film. Dengan begitu, film ini mempertahankan ketegangan yang intens dari awal hingga akhir.
Secara visual, film ini juga menawarkan pengalaman sinematik yang mengesankan. Penggunaan warna-warna gelap dan pencahayaan terbatas turut menciptakan suasana asing dan suram, mencerminkan dunia yang telah kehilangan rasa aman dan stabilitas. Selain itu, desain fisik makhluk asing yang menakutkan dan mengerikan, menambah elemen horor yang lebih mendalam.
Di sisi lain, film ini juga mendalami emosi dan psikologi para karakter dalam menghadapi ketakutan, kehilangan, dan keputusasaan. Perjuangan mereka untuk bertahan hidup di tengah situasi mustahil ini menyentuh banyak aspek kemanusiaan, mulai dari rasa solidaritas dan pengorbanan hingga ketahanan spiritual. Meskipun film ini berkisah tentang bertahan hidup dari ancaman eksternal, pada intinya film ini adalah kisah tentang orang-orang yang menghadapi ketakutan terdalam mereka.
Meski menggunakan karakter baru, para pemeran film ini tetap mampu menampilkan penampilan yang kuat dan meyakinkan. Chemistry antar aktor terasa natural, meski sebagian besar interaksi mereka dibatasi oleh keharusan untuk tetap diam dan berkomunikasi melalui gerak tubuh atau kontak mata. Hal ini benar-benar memperkaya pengalaman menonton, karena penonton akan lebih peka terhadap ekspresi wajah dan bahasa tubuh karakter.
Secara keseluruhan, “A Quiet Place: Day One” adalah tambahan yang sangat solid untuk franchise “A Quiet Place”. Film ini tidak hanya mempertahankan unsur-unsur yang membuat dua film pertamanya sukses, namun juga memperluas dunia dan cerita dengan cara yang menarik dan menggugah. Film ini wajib disaksikan oleh para penggemar horor dan fiksi ilmiah serta mereka yang menyukai ketegangan tanpa henti. Dengan suasana menawan, cerita yang kuat, dan akting yang luar biasa, “A Quiet Place: Day One” menetapkan standar baru untuk prekuel dalam genre ini.
_Nuna Lia